Selasa, 28 Agustus 2012

Kecocokan

Beginikah rasanya tidak dianggap 
tak pernah dihargai oleh mereka
mereka yang telah kuanggap sahabat
tapi mereka tak menganggapku

Sedih,gundah,gelana
itu yang aku rasakan
mereka tidak merasakan
apa yang aku rasakan


Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri
mereka tidak memikirkan perasaanku
sudah aku mencoba untuk sadar diri
bahwa aku tak cocok dengan mereka

Rabu, 15 Agustus 2012

Bimbang

Aku bimbang dengannya
dengan semua kelakuannya
aku senang saat bersamanya
hingga aku tak bisa melupakannya


 janji yang dia berikan padanya
membuatku yakin dengan semua ini
dia meyakinkanku
meyakinkan untuk bisa syang padanya


kenapa setelah rasa ini muncul
kau buang diriku begitu saja
kau yang rasa ini timbul
tapi kau menarik ulur hatiku


jika kau sayang padaku
berilah aku bukti bukan janji
untuk membuktikan rasa sayangmu padaku
jangan buat aku menjadi tersakiti


sudah lama aku menunggu
menunggu begitu lama
aku tidak tahu apa maumu
tapi aku sadar kau sayan padaku

Inikah Cinta

Cinta ibarat pakaian yang tak pernah lepas
cinta bisa membingungkan hati dan pikiran kita
karena cinta kita bisa menjadi lupa segalanya
tapi apa boleh buat cinta daang secara tiba-iba

Haruskah kita memilih
mana yang tulus dan tidak
haruskah kita memilih
mana yang baik dan mana yang buruk


Terkadang cinta bisa membutakan
membutakan hati dan pikiran kita
dengan cinta kita ingin melakukan sesuatu
agar dia bahagia dan senang

Oleh karena itu 
hargailah orang 
yang mencintai dan merelakan
waktunya demi kita

Senin, 06 Agustus 2012

Perubahanmu

semuanya telah berubah
perhatianku sikap dan tingkah 
perhatianku selama ini sia-sia
aku tidak dipedulikan oleh dia


kau berubah begitu cepat
aku mulai jenuh
jika berubah secara menyeluruh
aku ingin di berubah lambat


saat ini aku bimbang
aku tak tahu harus bagaimana
dia berubah seperti yang tidak aku bayangkan
perubahannya menjadikan aku sedih


percuma selama ini aku menunggu
menunggu dia sms aku
ternyata dia tidak seperti dulu
saat aku pertama mengenalnya

perhatian dan kepedulian hampir pudar
aku takut rasa sayangku pun seperti itu
dia hampir tidak peduli bahkan tanya keadaanku
yang aku mau kau seperti yang dulu

harapanmu

kau memberi harapan itu padaku
kau membuatku merasa senang
tapi kau melepaskanku
mengapa kau buat aku bimbang


kau bilang sayang padaku
tapi tiba-tiba kau lepaskanku begitu saja
aku bukanlah bonekamu
yang bisa kau mainkan kapan saja


harapanmu yang membuatku semangat
yang bisa membuatku menjadi sehat
karenamu aku ingin mengubah sikapku
sikap yang buruk yang ada di dalam diriku

please berilah aku kepastian :-(
kepastian yang jujur dari hatimu
aku tidak mau kalau ini sebuah kesenangan
tapi buatlah ini menjadi kenanganmu

Jumat, 03 Agustus 2012

tari glipang


          Tari Glipang, tarian asli kabupaten Probolinggo

Tari Glipang adalah sebuah tari rakyat yang merupakan bagian dari pada kesenian tradisional Kabupaten Probolinggo.Tidak ada bedanya dengan tari Remo yaitu sebuah tari khas daerah Jawa Timur yang merupakan bagian dari kesenian Ludruk.
Parmo cucu pencipta Tari Glipang kepada Bromo Info mengatakan Tari Glipang berasal dari kebiasaan masyarakat. Kebiasaan yang sudah turun temurun tersebut akhirnya menjadi tradisi. Dia menjelaskan, Glipang bukanlah nama sebenarnya tarian tersebut..
“Awalnya nama tari tersebut “Gholiban” berasal dari Bahasa Arab yang artinya kebiasaan. Dari kebiasaan-kebiasaan tersebut akhirnya sampai sekarang menjadi tradisi,” kata Parmo asal warga Pendil Kecamatan Banyuanyar.
Di ceritakan oleh Parmo, Tari Glipang (Gholiban) tersebut dibawa oleh kakek buyutnya yang bernama Seno atau lebih dikenal Sari Truno dari Desa Omben Kabupaten Sampang Madura.Sari Truno membawa topeng Madura tersebut untuk menerapkan di Desa Pendil.
“Ternyata masyarakat Desa Pendil sangat agamis.Masyarakat menolak adanya topeng Madura tersebut.Karena didalamnya terdapat alat musik gamelan.Sehingga kakek saya merubahnya menjadi Raudlah yang artinya olahraga,” lanjut Parmo.
Sari Truno kemudian mewariskan kebiasaan tersebut kepada putrinya yang bernama Asia atau yang biasa dipanggil Bu Karto..Parmo yang saat itu masih berusia 9 tahun mencoba ikut menekuninya. Tari Gholiban/Tari Glipang tersebut mempunyai 3 gerakan.Dimana tiap-tiap gerakan tersebut mempunyai makna dan cerita pada saat diciptakan.
Pertama tari olah keprajuritan atau yang biasa disebut dengan Tari Kiprah Glipang.Tari Kiprah Glipang ini menggambarkan ketidakpuasan Sari Truno kepada para penjajah Belanda.Dari rasa ketidakpuasan tersebut akhirnya menimbulkan napas besar.Tari Kiprah Glipang ini sudah terkenal secara Internasional dan sudah mendapatkan beberapa piagam perhargaan.
“Tari Kiprah Glipang pernah menjadi 10 besar tingkat nasional tahun 1995.Selain itu juga pernah datang ke Istana Presiden di Jakarta sebanyak 5 kali diantaranya waktu menyambut kedatangan Presiden Kamboja dan Presiden Pakistan.Saya juga pernah diundang ke Jakarta waktu peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke- 39,” tambah Parmo.
Tari Kiprah Glipang yang telah diciptakan oleh Sari Truno benar-benar serasi dan sejiwa dengan pribadi penciptanya.Jiwa Sari Truno yang sering bergolak melawan prajurit-prajurit Belanda pada waktu itu diekspresikan melalui bentuk tari ini.
Kedua, Tari Papakan yang mempunyai makna bertemunya seseorang setelah lama berpisah.”Waktu itu digambarkan bertemunya Anjasmara dengan Damarwulan.Dimana waktu itu Damarwulan diutus untuk membunuh Minakjinggo.Akhirnya Damarwulan berhasil dengan dibantu oleh 2 istri Minakjinggo.Tapi sebelum bertemu Anjasmara, Damarwulan di hadang oleh Layang Seto dan Layang Kumitir di Daerah Besuki,” jelas Parmo.
Ketiga, Tari Baris yang menggambarkan para prajurit Majapahit yang berbaris ingin tahu daerah Jawa Timur.”Waktu itu prajurit Majapahit tersebut berbaris di daerah Jabung untuk mengetahui daerah Jawa Timur.Awalnya tari ini berawal dari badut, lawak, dan kemudian berubah menjadi cerita rakyat,” terang Parmo.
Menurut Parmo yang menjadi latar belakang dirinya tetap eksis di Tari Glipang diantaranya ingin melestarikan budaya yang dibawa oleh kakek buyutnya Sari Truno.Selain itu kakeknya membawa topeng Madura tersebut dari Madura hanya dengan naik ikan Mongseng.Parmo juga ingin mengembangkan warisan kakek buyutnya kepada generasi muda terutama yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Untuk menghormati perjuangan kakek buyut Sari Truno, saya dan keturunan saya akan tetap melestarikannya sampai kapanpun.Apalagi waktu itu kakek saya rebutan topeng tersebut dengan sesama orang Madura.Sehingga saya sampai 7 turunan tidak boleh bertemu dengan saudara dari Madura.Kakek saya juga naik ikan Mongseng dari Madura ke Jawa, sehingga 7 turunannya diharamkan untuk makan ikan Mongseng tersebut,” imbuh Parmo